Pramuka adalah sosok yang bermoral baik. Jika ada orang mengaku pramuka atau memakai baju pramuka tapi tidak bermoral baik maka sesungguhnya dia bukan pramuka. Kita tidak boleh sembarangan menyebut diri atau orang sebagai pramuka, hanya karena dia pakai baju atau mengikuti kegiatan kepramukaan. Kita harus melihat dengan benar dan jujur bagaimana sikap dan perilakunya, apakah dia bermoral baik atau tidak. Bila dia tak memiliki moral yang baik, meskipun mengenakan seragam pramuka dengan tanda-tandanya yang penuh diseluruh baju pramuka tersebut, maka dia belum bisa disebut sebagai pramuka, meskipun menurut aturan tertulis di pramuka dia bisa disebut pramuka namun secara hakikat ia tetap belum menjadi pramuka, dia hanya memakai baju pramuka saja seperti batu dibungkus pembungkus lontong, dari luar mungkin kita mengira itu lontong yang enak dimakan tapi faktanya isi dari bungkus itu sama sekali tak bisa dimakan.

Jadi bagi seluruh pramuka, mari menjadi pramuka yang betul-betul memiliki moral baik, moral terhormat seperti apa yang telah tertuang dalam janji dan darma kita. Entah manusia akan menilai apa pada kita, atau apakah kita merasa berat atau ringan, seyogyanya satya dan darma kita tak boleh tergoyahkan sebab itu adalah barometer kita layak atau tidak disebut sebagai seorang pramuka. Sangat berat hidup lurus dijaman sekarang namun bukan berarti kita harus surut, bukan?