Tolong menolong adalah kegiatan yang sangat baik untuk kehidupan. Tolong menolong dapat membuat kita belajar menghormati orang lain dan dapat juga untuk memudahkan suatu pekerjaan orang lain atau sejenisnya. Tolong menolong dapat dilakukan di luar maupun di dalam masyarakat, meskipun tolong menolong itu baik kita juga harus mengetahui kondisi tubuh kita sendiri, jika kita kuat, kita lakukan kegiatan baik itu, seandainya tidak kuat untuk melakukannya, tidak usah kita lakukan,atau sebaiknya kita berusaha dulu.

Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan yang dapat berinteraksi sesama hidup dan tidak sempurna seluruhnya. Sifat manusia itu berbeda beda, ada yang baik juga ada yang buruk, sedangkan hewan adalah makhluk hidup ciptaan tuhan yang di bekali akal yang tidaklah sempurna. Hewan juga mampu berinteraksi dengan makhluk hidup. Sifat suatu hewan juga berbeda, sifatnya tergantung jenisnya. Oleh karena itu kita harus saling tolong menolong antar makhluk hidup, baik hewan dan tumbuhan.
Kita dapat mengambil contoh pada tolong menolong antar semut. Salah satu semut tidak bisa mengangkat makanan sendiri, tetapi semut yang lain tidaklah diam. Tahukah anda, apa yang dilakukan para semut itu??,,semut yang lain akan membantu dengan mengangkat makanan itu. Itulah contoh tolong menolong pada hewan. Jika tolong menolong pada manusia, bisa kalian cari pada keseharian kalian masing – masing.
Yang terakhir saya bahas adalah manfaat. Manfaat tolong menolong sangatlah banyak, salah satunya adalah dapat membuat orang lain senang, Membuat orang lain senang tidaklah susah, jika kita menolong orang itu saat kesusahan secara otomatis orang itu akan senang. Manfaat yang lain adalah dilancarkan rezekinya, Rezeki adalah suatu kenikmatan yang diberikan oleh tuhan yang maha esa kepada seseorang yang telah melakukan kebaikan. Jika kita telah melakukan tolong menolong, kita akan dibalas dengan kebaikan dan masih banyak lagi manfaat dari tolobg menolong.
“Tolong menolonglah dalam hal kebaikan, karena dengan itu kita dapat menyempurnakan kehidupan kita”