Pada suatu malam tiada lampu yang menyala alias mati pusat, di rumahku banyak sekali serangga kecil yang berterbangan sebut aja namanya yaitu Laron. Laron adalah serangga kecil seperti kupu-kupu tapi lebih kecil lagi dan mempunyai sayap yang kecil juga. Laron biasanya bisa di jadikan sebagai makanan atau lauk pauk, yaitu dengan di goreng bagian badannya dan sayapnya di buang. Setelah itu diberi bumbu seperti garam. Setelah itu bisa dijadikan lauk untuk makan. Tapi hati-hati untuk memakan laron goreng itu , jika tidak tawar akan mengakibatkan gatal-gatal pada sekujur badan, jika tawar tidak akan terjadi apa-apa. Akan tetapi jika memakan laron sebaiknya seperlunya jangan makan terlalu banyak bisa berakibat pusing pada kepala.
Laron biasanya keluar pada malam hari, ketika musim dingin ataupun musim hujan, dan laron juga biasanya keluar saat shubuh pagi-pagi setelah hujan turun.

Laron juga suka terhadap cahaya terang pada lampu-lampu di sepanjang jalan.
Kembali ke judul kita. Antara laron dengan cicak terjadi permusuhan. Laron berkorban, pasrah jika akan di makan cicak.

Suatu saat ketika cicak mendekati laron yang sedang terbang, cicak terus mengejar laron sampai laron termakan di mulut cicak.

Terkadang laron juga bisa menghindar dari serangan cicak, cicak yang mempunyai lidah yang panjang dan lengket memudahkan untuk memangsa si Laron itu. Tapi dengan pintar nya laron , laron bisa terbang lebih tinggi untuk menghindar dari serangan cicak.

Akan tetapi biasanya laron sulit untuk menghindar dari serangan cicak, karena cicak lebih cerdik daripada laron. Dengan kecerdikan cicak itu, laron akan sulit untuk menghindar dari serangan cicak.

Laron di mata cicak di anggap serangga kecil yang lemah tak berdaya. Dengan adanya pemikiran cicak itu , cicak bersemangat untuk bisa mendapatkan si Laron itu.

Kedua hewan tersebut terus terusan berlarian untuk tidak saling termakan. Dan akhirnya laron jumlah nya banyak termakan oleh satu cicak.

Melani