Hari ini, 26 januari 2019 Ambalan kami mau mengadakan projek kegiatan membuat meja dari pipa paralon berukuran 4 dim dengan panjang 1 meter dan lebar ½ meter. Namun alhasil upaya kami membuat meja belum terlaksana karena dana sementara tidak mencukupi, walaupun dari salah satu tim kami sudah survei harga pipa ke beberapa toko. Karena projek karya kami hari ini ‘gagal’ akhirnya Pembina mengintruksikan untuk membuat agenda yang lain. Dan disinilah diskusi dimulai. Kami dari Ambalan sibuk berdebat pendapat untuk kegiatan hari ini. salah satu dari teman kami menjawab
Rendi : Ya udah, gimana kalo lintas air?
Robin : kegitannya tu kayak gimana?
Rendi : ya kayak melintasi sungai sungai,seperti pelatihan militer.
Robin : oh.
Danang : mancing saja, kan lumayan buat nanti malam bakar-bakar.
Robin : makan mulu loo.
Pembina : eh, kalian itu kalo buat kegiatan harus tau manfaatnya, apa? kalo cuma buat kegiatan tapi nggak tau manfaatnya yaa unfedah.
Danang : lalu kegiatannya itu seperti apa kak? (bertanya ke Pembina)
Pembina : di ibaratkan seperti ini umpama saya suka lihat matahari pagi sebab selain indah juga meningkatkan rasa syukur dan iman kepada Allah, maka suatu saat saya ingin melihat matahari dengan lebih seru, sehingga saya putuskan untuk naik ke gunung bromo umpamanya. Disana saya akhirnya bisa melihat matahari dengan lebih indah dan semakin mempertebal rasa kepada Sang Pencipta. Jadi manfaatnya jelas, kita melakukan sesuatu itu untuk apa.
Danang : Ohh siap kak.
Robin : jadi kalo kegiatannya hari ini bersih-bersih selokan gimana? Manfaatnya memperlancar aliran air dan mengantisipasi kalo hujan lebat biar tidak banjir.
Pita : setuju, hitung-hitung kita membantu masyarakat dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan.
Pembina : okelah,gak apa-apa,silahkan dilakukan.
Kami pun bergegas untuk melaksanakan tugas.
Dari dialog diatas bisa disimpulkan bahwa, kami semua itu masih belum tahu mengenai pentingnya merumuskan kegiatan berdasarkan manfaat dari sebuah kegiatan tersebut. Jadi jika membuat kegiatan kita harus tau apa manfaat yang dapat dipetik.
Saat mengerjakan tugas kami tak lupa untuk saling membantu satu sama lain. Dan satu persatu aliran air mulai bersih dari sampah. Tak jarang juga kita bercanda diwaktu sibuknya membersihkan selokan. Disaat asyik membersihkan kami kedatangan tamu tak diundang. Ternyata dari tumpukan sampah ada seekor ular kecil, kami spontan terkejut dan berusaha menghindar. Namun salah satu teman kami memberanikan diri untuk menangkap ular tersebut akan tetapi usaha itu sia-sia karna ular tersebut sangat gesit dan berhasil melarikan diri. Setelah ular itu pergi kamipun melanjutkan tugas. Setelah peristiwa tersebut kekompakan kami berkurang, dua teman kami si danang dan si rendi asyik bermain air dan malah meninggalkan tugas karena ingin memancing ikan diselokan, setelah tahu betapa banyak ikan di dalamnya. Robinpun marah, meski gitu dia terus melanjutkan tugasnya yang telah disepakati tadi, cieeeh pramuka sejati ee…
Namun untung masih ada Pita, jadi dia tak bekerja sendirian. Dia dibantu pita yang mau membantu walaupun sedikit capek karna baru pulang dari perkemahan. Hari menjelang petang akhirnya kami memutusnya mengakhiri tugas. Dan melanjutkan untuk sholat berjama’ah.
Setelah sholat kami melaporkan hasil kegiatan hari ini dan bergegas untuk pulang. Disaat mau pulang Robin meminta agar ditunggu dulu karna dia mau mencuci motornya yang kotor, alhasil semuapun ikut-ikutan termasuk Pembina.
Kami seru-seruan mencuci motor sambil bermain air. Walaupun tak ada sabun kami tetap mebilas motor dengan air yang banyak dan selembar kain untuk membersihkan noda yang membandel, di tengah-tengah asyiknya mencuci Pembina berbicara kepada Robin
Pembina : dek kamu itu cocok jadi tukang cuci motor,kan lumaya bisa buat tambah uang saku disekolah. Itung’’ ini juga bisa menjadi latihan kerja kamu?
Robin : ealah kak, ini kan Cuma iseng-iseng aja,biar motornya bersih.
Pembina : yaa daripada Cuma iseng-iseng mending diseriusin aja kan juga dapat uang kalo iseng-iseng Cuma dapat capek :p
Robin : kalo dipikir-pikir iya sih kak, tapi saya pikir-pikir dululah
Pembina : hahaha..
Robin : Hehehe..
Setelah semua selesai,robin menyuruh untuk motornya dibariskan yang rapi buat dokumentasi, itung” buat kenangan disaat sudah tak ada lagi kesempatan seperti ini.
Itulah cerita pendek tentang Robin si Pramuka Sejati di Asanti pada kegiatan hari ini,semoga bermanfaat.