Pramuka, untuk apa?

Ada yang berkomentar dengan sinis, pramuka, untuk apa? Bukan hal yang aneh kata-kata seperti itu terucap, sudah terlalu sering dan banyak orang yang bertanya bahkan dengan nada negatif tentang untuk apa pramuka. Lalu bagaimana jawaban anak pramuka?

Kebanyakan sih, hanya akan senyam senyum, diam, jawab ngawur atau malah mendukung ledekan dari orang yang bertanya itu. Apabila pertanyaan disampaikan dengan sopan dan tujuan baik, tentu reaksi yang ditimbulkan juga beda dengan pertanyaan yang bernada merendahkan. Nah, artikel ini dibuat khusus untuk membantu kakak-kakak atau adik-adik menjawab dengan baik dan santun apabila ada orang yang mempertanyakan kegiatan pramuka dengan nada negatif.

Pramuka, untuk apa?

Jika ditanya dengan nada nyinyir begitu, senyumin saja dulu. Saat waktu sudah cukup tenang cobalah berdiskusi dengan dia. Dan kamu wajib tahu bahwa bukti nyata lebih penting ketimbang teori doang. Dan satu lagi, tak usah berharap dia akan berubah pikiran, sebab orang yang sudah berpikir negatif akan selalu keukeuh memegang pikiran itu apalagi sampai ia disudutkan malah tambah keukeuh. Tugas kita hanya menyampaikan bukan merubah pola berpikirnya.

Oke, pramuka adalah sosok manusia yang berjuang menepati dan mewujudkan satya dan darmanya, sesuai lagu hymne Satyadarma pramuka dimana satyaku kubaktikan dan baktiku kudarmakan. Jadi untuk apa ikut kepramukaan? Ya jelas untuk mencetak diri menjadi manusia yang terbaik secara lahir dan batin dengan penuh taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berguna bagi alam semesta berikut isinya.

Sungguh lucu kalau ada orang yang mempertanyakan untuk apa pramuka (mungkin maksud mereka kepramukaan), wong gak ada hasilnya. Apa, gak ada hasilnya? Hahahaha..

Kalau ada orang yang bilang ikut pramuka gak ada hasilnya, gak ada untungnya, maka sebagai aktivis pramuka tolong jangan marah ya, yang sabar. Orang yang menyebut tiada guna ikut pramuka, itu sama saja dengan orang yang menggali batu permata tapi baru satu dua cangkul dan hanya menemukan krikil-krikil tak berarti lalu berteriak, “oe, disini gak ada gunanya. Hanya ada batu-batu kerikil tak bernilai”

Jangan bilang pramuka tak ada gunanya kalau belum menyelami nilai-nilai satya darmanya dengan penuh, apalagi hanya ikut secara angin-anginan atau malah hanya mengomentari dari luarnya saja.

Kita bisa melihat banyak sekali anak pramuka yang baru dapat ujian sedikit saja sudah mandek, berhenti, mutung, purik dan lain lain yang ujung-ujungnya ngomel-ngomel sendiri tak karuan karena buruknya isi hati. Awas loh, nanti sesat paham 🙂

Menjadi pramuka adalah komitmen yang luar biasa. Bagaimana tidak luar biasa. Secara mandiri, tanpa dipuja dan dipuji, tanpa digaji, semua harus mandiri, dan penuh dengan ribuan uji mereka harus terus kuat memegang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, NKRI, Pancasila, Menolong sesama hidup, membangun masyarakat dan memenuhi nilai-nilai mulia dari dasadarma.

Bila kita sekolah akan mendapat rapot dengan nilai ditulis angka atau huruf, dipramuka tidak ada nilai yang lebih baik selain pancaran prilaku dan kekuatan diri menghadapi tantangan kehidupan.

Kepramukaan dengan organisasinya merupakan entitas terbesar didunia setara dengan PBB, dan ada disemua negara. Mendapatkan tempat terhormat disetiap negara. Bila kita melihat ada orang benci pramuka, tanyalah kenapa ia benci? Pasti jawabnya akan asal dan sangat subyektif sesuai penilaian isi kepalanya sendiri.

Beberapa waktu lalu ada yang bilang, pramuka sesat sebab berjanji atas nama kehormatan dirinya bukan atas nama Tuhan. Bila demikian maka sepertinya ia kurang luas dalam mengenal pramuka. Banyak pramuka dan pangkalan kegiatan kepramukaan saat ini yang menambah kata “Demi Allah Subhanahu wa Ta’alaa (Tuhan Yang Maha Esa) Kami berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku…” Kenapa? Karena pramuka itu fleksibel untuk suatu hal yang baik. Itulah kenapa dinamakan sebagai gerakan (movement) sebab kita terus bergerak menyesuaikan diri, bagai falsafah nyiur yang bisa tumbuh dimana saja. Ini bukan tentang kekakuan kita, tapi tentang apa yang bisa kita beri dengan terbaik untuk kehidupan.

Sebenarnya kita perlu mengenalkan dengan lebih baik kepada masyarakat bagaimana pramuka itu. Sayangnya, kebaikan ini kalah populer dengan kampanye tentang tak bermanfaatnya pramuka. Diperparah lagi, masih sangat banyak pramuka abal-abal yang berkeliaran di internal gerakan pramuka sendiri, yang alih-alih menjadi agen kebaikan, tapi justru merusak cita-cita mulia gerakan pramuka.

Jadi, pramuka seperti apa kalian? Yang mudah patah karena ujian dan cobaan atau tegar serta tangguh berjuang mewujudkan harapan besar yang ada di pundak kita sebagai manusia khalifah pemimpin alam semesta?

Pramuka untuk apa? Jawaban ada di hatimu…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© 2024 universalscout.com - WordPress Theme by WPEnjoy