[PENGALAMAN] Ketemu Pocong Saat Jurit Malam

Kejadian ini terjadi saat kemah sabtu minggu waktu saya masih sekolah di bangku SMP, tepatnya waktu diadakan kegiatan jurit malam. Meski sebagian besar pramuka dan kakak-kakak pembina bilang bahwa jurit malam bukanlah kegiatan untuk penggalang, namun kakak-kakak panitia tetap saja melaksanakannya.

Waktu itu kami dibariskan, lalu diminta jalan satu-satu menyusuri jalan yang sepi dan gelap. Sebenarnya kalau siang tempat jurit ini adalah taman yang indah, namun berhubung semua lampu dimatikan dan rembulan pun tak ada, maka kelihatan sangat menyeramkan.

Saat berjalan, peserta tidak dibekali apapun, lampu atau lilin pun tak ada. Setiap mau jalan, peserta diminta untuk cuci muka dulu dengan air yang sangat dingin, mungkin airnya dikasih es ya jadi sangat dingin. Selain itu air ini juga berbau sangat harum, persis bau minyak yang biasa dipakai untuk orang-orang meninggal itu. Jadi belum apa-apa pikiran saya sudah melayang kemana-mana.

Satu persatu peserta pun berangkat. Mereka diberangkatkan kakak panitia sambil diberi pesan untuk berani dan tak usah takut, karena pramuka tak kenal takut. Konyolnya, begitu peserta berangkat, kakak yang memberangkatkan ini cerita yang aneh-aneh pada peserta lain yang menunggu giliran. Ceritanya mengenai sudut dan ruang-ruang angker di sekitar situs perjalanan malam ini. Yah, tentu hal itu membuat sebagian peserta ciut nyalinya. Bahkan ada peserta yang betul-betul mogok tak mau jalan, meski kakak senior memberi tahu bahwa di sepanjang perjalanan ada banyak kakak panitia lain yang berjaga.

Waktu makin larut, dan tibalah giliran saya. Dalam hati saya tidak berani, namun apa daya, kaki harus tetap melangkah. Akhirnya saya maju dan diberi wejangan oleh Kakak senior yang juga menjadi pembantu pembina tersebut. “Adik jangan takut, pramuka harus berani. Dalam keadaan apapun kita musti siap. Silahkan berdoa dulu” begitu kata-katanya yang saya ingat. Dan semenit kemudian saya pun mulai berangkat menyusuri jalan rute jurit malam.

Beberapa meter dari start, saya melihat bayangan hitam, hati langsung berdegup kencang rasanya kaki ingin balik kanan dan lari, namun saya kuat-kuatkan untuk berjalan dan maju terus. Begitu dekat, ada suara menyapa “Pagi, dik. Silahkan maju terus, didepan ada kakak yang menunggu”. Ahh… lega hatiku, ternyata itu adalah kakak panitia, langsung aku jawab tangkas “Siap, Kak”.

Perjalanan pun berlanjut, selama perjalanan sekitar 200 meter saya sudah ketemu sekitar 4 kakak. Jadi secara feeling saya perkirakan setiap 50 meter ada 1 kakak. Hati saya main pede dan rasa takut itu mulai pudar berganti keberanian yang bertumbuh.

Saat melewati bangunan seperti gundukan batu yang dipenuhi pohon-pohon besar, saya melihat ada yang bergerak-gerak tertiup angin, seperti plastik putih gitu tergantung dibawah dahan pohon. Panjangnya sekitar 1,5 – 2 meter. Saya cuek tak peduli sama sekali. Namun beberapa langkah kemudian saya merasa penasaran dan melirik plastik tadi, anehnya plastik tadi sudah tak ada. Bahkan dahan pohon itupun dengan jelas saya lihat kosong. Distulah saya baru berpikir negatif, itu tadi apaan coba. Namun saya berusaha tetap tenang. Meski selama perjalanan saya kepikiran terus hal tersebut.

Digaris akhir, saya ceritakan pengalaman ini kepada teman-teman. Mereka semua menjawab tak melihat apapun. Dan saat ditanyakan ke kakak panitia pun mereka menjawab tak ada kakak atau aksesoris yang ditempatkan ditempat tersebut.

Pagi harinya, saya langsung ke tempat semalam melihat sosok putih itu. Disana memang ada bangunan penghias taman dari batu dan beberapa pohon besar. Namun sama sekali tak ada plastik atau kain yang tergantung disitu. Tempatnya bersih. Nah, lalu yang putih-putih bergantung dan bergerak-gerak semalam itu apakah betul pocong?

2 Comments

  1. Bukan pocong itu kak, mungkin ada anak habis tahajud di masjid pake baju koko terus kehilangan sendal… Makanya dia muter” disitu nyariin sendal 😂😂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© 2024 universalscout.com - WordPress Theme by WPEnjoy