NKRI Dibangun dari Perbedaan

Harusnya disaat ini kita sadar bahwa NKRI dibangun dari perbedaan yang akhirnya menjadi satu dalam bingkai NKRI dengan dasar itikad membentuk negara kesatuan yang kokoh dan besar dimana bisa dinikmati oleh anak cucu hingga nanti.

Semangat kebersamaan yang luar biasa dari pendahulu kita ini seyogyanya selalu kita jaga dan lestarikan. Janganlah mutiara kesatuan yang begitu indah ini rusak karena nafsu angkara generasi kini.

Telah berpuluh puluh tahun kita menikmati indahnya kesatuan, namun akhir-akhir ini begitu mudah kita saksikan, baca, dengar dan rasakan anak bangsa saling caci memaki sesama saudara sebangsa sendiri dengan berbagai macam tuduhan dan fitnah yang kemudian berujung pada kebencian yang jujur saja akan menyeret negeri ini pada keretakan.

Isu intoleransi, tak pancasilais, tak cinta NKRI hingga khilafah atau pun ahlul bidah mencuat. Masing-masing pihak punya dalil pembenaran sendiri-sendiri.

Orang pintar jadi kelihatan bodoh dan orang bodoh dianggap pintar, ya itulah yang tergambar saat ini. Hanya berbekal asumsi kebenaran dan kemuliaan persatuan pun lenyap begitu saja, berubah jadi prasangka buruk yang tak berujung. Yang sana mengorek-korek aib yang sini, dan yang sini mengorek-korek aib yang sana. Pertanyaannya untuk apa itu semua, siapa yang di untungkan?

Indonesia kedamaiannya seakan jadi tumbal dari persaingan politik semenjak 2014. Para tokoh politik praktis punya andil besar atas carut marutnya keadaan ini. Tapi alih-alih mereka insyaf justru mereka membuat drama dan drama lagi yang membikin rakyat di bawah tambah panas satu sama lainnya

Kita harus menghentikan ini. Kalau ada yang bikin status sosial media menjelekkan sesama anak bangsa, langsung blok saja jangan malah di bumbui. Kalau ada aktor politik jualan isu dengan jalan provokasi sesat, langsung unfriend saja.

Marilah kita kawal negara ini agar tetap sesuai dengan risalah kenegaraan yang di buat para pendiri bangsa. Janganlah merubah apapun bila itu justru akan merusak sendi sendi persatuan kita.

Kita adalah keluarga besar, maka rukunlah. Perbedaan pasti ada, nikmatilah dalam canda dan gurauan yang mengakrabkan. Hindari prasangka buruk. Bila ada yang melenceng dari dasar bernegara kita, rangkuhlah untuk kembali, jangan di tendang dan disakiti. Masa keluarga begitu sikapnya.

Kita harus menanamkan semangat kekeluargaan ini, bukan malah memupuk semangat kebencian dan kecurigaan. Pahamilah bahwa keluarga yang dirindukan oleh setiap anggotanya adalah keluarga yang saling dukung, jaga dan peduli sesama anggota keluarganya. Tak inginkah kita punya keluarga Indonesia yang damai dan selalu bersama?

Jawabannya ada pada nurani kita masing-masing

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© 2024 universalscout.com - WordPress Theme by WPEnjoy