Sebuah kisah tentang temanku. Awal hari kugendong tas dan kukayuh sepeda ke sekolah. Kutempuh kabut putih di sepanjang perjalanan. Gerbang utama sekolah terbuka lebar, lalu kutaruh sepedaku di tempat parkir sekolah. Aku berjalan menuju kelas dan kutaruh tas di tempat dudukku. Salah satu temanku menghampiriku, tidak perlu tahu laki-laki atau perempuan. Sebut saja dia KCY.
KCY bercerita padaku, dia sedang kesal dengan temannya (sebut saja PSA). Katanya, si PSA melakukan hal yang membuat KCY tersinggung. Katanya, PSA sudah melakukan banyak hal yang selama ini menyengsarakan orang-orang di sekitarnya. Bahkan salah satu temannya ada yang sangat benci padanya, namun kebencian itu dipendamnya selalu. Dia mengerti bahwa PSA adalah orang yang…………..seperti itulah pokoknya. Lalu apa yang dilakukan KCY kepada PSA? Hanya DIAM
Aku mengerti bahwa KCY adalah anak yang tidak mau kalah dengan temannya yang lain. Namun PSA adalah anak yang selalu bertindak untuk menguntungkan dirinya sendiri atau bisa dibilang EGOIS. Kalau KCY dan PSA disatukan dijamin pasti akur jika ada PR, tapi kadang mereka saling membenci satu sama lain. Yang satu ucapannya mantap (nylekit) dan yang satu ucapannya wow (seperti berdalil panjang lebar tapi sulit dimengerti)
Lalu, bagaimana rasanya mempunyai teman seperti KCY dan PSA? Kalau saya serasa HIDUP TANPA NYAWA
Leave a Reply