Keluarga kedua

Pada suatu hari, tak kuduga aku menenemukan keluarga kedua, yang melengkapi kekuranganku dengan kelebihannya begitupun sebaliknya. Aku pikir kita memang tidak sedarah, tapi entah mengapa aku rasa kalianlah yang ditakdirkan untuk menjadi keluargaku. Entah, entah mengapa semua itu terjadi dengan berjalannya waktu, mungkin kita bisa seperti ini karena kebiasaan kita yang sama. Kita selalu menjaga solidaritas, cekcok untuk gurauan semata, kita tau diri kita satu sama lain. Kita bagai sepatu yang mungkin tak akan pernah bisa dipakai jika salah satu pasangannya hilang, berjalan saling beriringan setiap harinnya.

Kita tak terlalu pintar, yah mungkin ada salah satu dari kita yang memiliki kecerdasan lebih, tapi kita tak pernah mempermasalahkannya. Seringkali pemusuhan terjadi karena kesalah pahaman, ketidak pedulian, bahkan mungkin permasalahan kecil. Tetapi itu tidak berjalan lama, seringkali kita menyelesaikannya dengan tangisan lalu diakhiri kebahagiaan. Saling menyadari kesalahan sebelumnya, atau bahkan malah berebut kesalahan. Sudah banyak yang kita lewati bersama sama, pujian, rintangan, ejekan, makian, tapi semua itu membuat kita lebih kuat menghadapi badai yang akan datang dan mungkin lebih besar. Tak jarang ada beberapa golongan yang membenci kami, yang memandang kami sebelah mata, atau bahkan salah menilai kami. Kami biasa saja, tidak menganggap nya, kami tau mereka bukan tuhan yang mengatur jalan hidup kami, mereka bukan orang yang bisa menghargai orang lain. Jadi kita cukup membiarkannya jatuh dilubangnya sendiri secara perlahan.

Mungkin keluarga ini hannya akan berumur tiga tahun kedepan, tapi kenangan ini mungkin tak akan pernah terlupan walaupun kita sudah meraih massa depan. Mungkin nanti kita akan ingat betapa indahnya masa masa kita berkreasi, betapa sedihnya ketika kita mengakhiri pertengkaran, betapa lucunnya ketika kita mengaalami sesuatu yang tak biasa bersama sama. Nanti kita bisa bercerita satu sama lain ketika kita bertemu kembali. Layaknya kerabat yang telah terpisah ketika memperjuangkan nasib, dan tanpa sengaja bertemu dikisah perjuangan itu. Aku selalu berdoa agar jika kita semua nanti akan berpisah untuk meraih masa depan, kita akan dipertemukan kembali pada saat masa depan yang pada saat itu ingin kita raih telah berada ditangan kita masing masing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© 2024 universalscout.com - WordPress Theme by WPEnjoy