Janganlah kita berbuat baik tanpa kejujuran. Maksudnya janganlah kita berbuat baik dengan tidak ikhlas dan tulus. Sebab kebaikan tanpa kejujuran sama saja dengan kemunafikan. Kemunafikan sangatlah menyakitkan, baik bagi si penerima atau juga pemberi. Hindarilah kita berbuat baik dengan pura-pura. Bila kita tak bisa berbuat baik, maka berjuanglah untuk menghapus rasa keburukan dalam hati kita agar kita segera bisa berbuat baik dengan tulus.

Bagaimana bila ternyata membuang rasa negatif dalam hati begitu sulit agar kita bisa berbuat baik? Tak ada hal sulit dalam hidup ini selama kita masih mau berjuang. Finish kita dalam hidup adalah mati, jadi jangan pernah merasa tak bisa berbuat baik dalam hidup, bila gagal berbuat baik dengan membuang rasa buruk itu maka berjuanglah kembali dan kembali agar bisa sampai ajal menjemput. Jika ajal sudah menjemput dan kita masih terus berjuang, semoga kematian kita adalah kematian yang baik sebab masih dalam upaya terus dan terus berjuang membuang rasa buruk agar bisa memberi yang terbaik pada sesama dengan jujur, tulus dan ikhlas.

Kejujuran itu bukan sekedar berkata apa adanya. Kejujuran itu sangatlah kompleks, melibatkan banyak hal dan menuntut penerapan pada banyak sisi kehidupan pula, bahkan bisa dibilang semua bagian kehidupan kita. Janganlah jujur dengan kepura-puraan, karena bukan hanya kebaikan saja yang bisa ditutupi dengan kejujuran palsu, kejujuran sendiri kadang masih kita permainkan dengan kepura-puraan. Ingatlah bahwa segala sesuatu yang pura-pura itu tak akan abadi, cepat atau lambat akan ketahuan dan terbuka jua.

Bila ada yang bilang bahwa kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimanapun sesungguhnya bukanlah berlebihan. KIta bisa menggunakan bahasa tarzan sebagai bahasa Internasional, maka demikian pula dengan kejujuran. Mungkin kita tak bisa berkata-kata tapi kejujuran kita bisa ditangkap oleh siapapun tanpa kita harus repot-repot megucapkan. Kadang malah kejujuran yang lahir dari lisan adalah kejujuran yang palsu. Kejujuran bisa disajikan tanpa lisan.