Janganlah Nanggung Jika Ingin Jadi Orang Baik

Janganlah nanggung jika ingin jadi orang baik. Kebanyakan orang baik hanya berbuat baik pada sesuatu yang menguntungkan dirinya. Sementara saat sesuatu tidak menguntungkan baginya, maka dia cenderung untuk cuek dan acuh tak acuh. Baik itu butuh energi yang luar biasa, bukan sekedar modus atau cita-cita. Baik itu adalah perjuangan bukan seperti kita bersandiwara. Meskipun bersandiwara itu sah-sah saja demi mendapatkan apresiasi orang lain dan menyatakan bahwa kita adalah orang baik. Tapi type kebaikan macam ini adalah kebaikan yang palsu.

Jujur saja, kebaikan palsu ini sudah mendunia dan mengglobal dimana-mana. Padahal aslinya hatinya adalah hati yang buruk. Apalagi bila kebaikan palsu ini dibungkus dengan daging yang indah. Maka klop sudah kepalsuan yang nampak. Wajahnya rupawan, sikapnya baik, namun pada kenyataannya sangatlah berkebalikan. Manusia seperti ini adalah manusia yang sangat berbahaya bagi kehidupan, sebab kebaikan dia hanya akan meninggalkan luka di banyak orang.

Untunglah Tuhan Maha Pemberi Petunjuk. Sepandai-pandai orang yang bersandiwara baik, atau yang baik tapi hanya untuk dirinya sendiri, semua-mau gue, lambat laun mereka akan terbongkar kedoknya. Disaat itu sungguh harga diri mereka tidak lebih dari sampah yang menjijikan. Jangankan memandang, mendekat saja manusia sudah ogah. Mereka mungkin tetap akan menerima senyum dan kebaikan dari manusia lain, tapi manusia-manusia disekitarnya tak akan lagi menempatkan dia sebagai sosok yang mulia, melainkan dia akan diletakkan sebagai manusia yang tak akan lagi dipercaya.

Jadi berbuatlah baik dengan total dan jangan setengah-setengah. Kamu bisa mendapatkan keuntungan sementara dari kepura-puraanmu, namun kamu tak akan memiliki sahabat abadi yang selalu ada untuk dirimu. Orang baik tidaklah mudah, apalagi bagi mereka yang dikarunia fisik biasa-biasa saja. Kenapa? Karena masyarakat kita masih meletakkan kebaikan pada tampang dan materi, bukan pada nilai kebaikan sebenarnya.

Janganlah kita tertipu oleh tampang dan materi. Orang rupawan dan berpunya memang baik nampaknya, namun saat kita telah dekat dengan mereka, kita akan betul-betul paham, mana yang baik betulan dan mana yang hanya kedok belaka. Mereka yang menjadikan kebaikan hanya sebagai kedok, akan mudah dan gampangnya menghina kita atau berbuat sesuatu seenaknya sendiri sehingga membuat kita kecewa dan sedih.. Beda dengan orang yang baik betulan, ia akan sangat berhati-hati menjaga perasaan orang yang dekat atau ingin dekat dengannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© 2024 universalscout.com - WordPress Theme by WPEnjoy