Hubungan Lagu Koplo dan Otak Koplo

Koplo adalah bahasa jawa yang artinya kurang lebih gila atau goblok tapi tak mengakui kegoblokannya itu. Namun ada juga yang kemudian yang mengartikan koplo artinya campuran ketika mulai marak musik dangdut koplo dimana jender musik ini mencampurkan musik dangdut dengan musik kuda lumping (jaranan-jawa).

Musik koplo telah membuat terobosan yang lebih enak didengarkan dan dibuat goyang oleh para penggemar musik dangdut. Hampir semua lagu jenis apapun bisa dinyanyikan dengan model musik koplo ini, termasuk lagu despacito yang marak beberapa waktu lalu, bahkan lagu-lagu cadas pun sangat bisa di serap olehnya, tak pelak fenomena ini mengangkatnya menjadi jenis musik yang langsung naik posisi.

Lalu apa hubungannya dengan otak koplo?

Begini kalau musik koplo bisa membantu kita mengurangi rasa frustasi, asal masih dijalan yang wajar, tapi kalau otak koplo tentu beda lagi. Koplo aka gila atau goblok yang dipercaya sebagai kecerdasan justru berdampak negatif bagi manusia maupun lingkungannya.

Fenomena otak koplo saat ini banyak bertebaran, mulai dari meningkatnya pemakaian narkoba, tindak perilaku manusia yang bak binatang, sampai pada masalah politik di tataran nasional. Di media sosial keganasan otak koplo ini jauh lebih mudah kita temui, dalam bentuk ugkapan-ungkapan isi hati, gambar maupun video. Seakan berlomba-lomba dengan hitsnya musik berjender koplo, otak-otak koplo juga begitu masif menjangkiti plus menulari manusia, hingga akhirnya harus kita waspadai sebagai wabah.

Bayangkan, tanpa segan dan malu-malu lagi, demi menggapai apa yang diinginkan mereka sampai berani melakukan tindakan-tindakan konyol yang melampaui batas nalar kewarasan manusia. Entah disengaja atau tidak, anehnya setelah melakukan hal itu mereka para pelaku otak koplo ini merasa biasa-biasa saja. Ini sungguh-sungguh suatu keadaan yang tak baik, dan perlu diluruskan.

Untuk mengambalikan manusia pada peradaban yang benar maka harus ada tindakan bersama termasuk itikad kolektif dari semua pihak agar kembali kepada nilai-nilai kemanusian yang hakiki. Dimana manusia sebagai hamba ciptaan musthi bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan berani bertanggung jawab atas semua perbuatannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© 2023 universalscout.com - WordPress Theme by WPEnjoy