Kamu siswa atau alumni SMP Negeri 1 Prambon Nganjuk? Pasti tak asing lagi dengan sanggar Pramuka Pranesa. Bangunan mungil yang sudah berumur cukup lama, dimana pada era 80 hingga 90an merupakan pusat kegiatan kesiswaan, mulai dari Karawitan, OSIS, Kopsis hingga kepramukaan. Baru pada awal 2000an sepenuhnya digunakan sebagai markas pasukan pramuka yang akrab disebut dengan Pasukan Khas Pramuka.

Bila kita bicara masalah horor di SMP Negeri 1 Prambon biasa di singkat Pranesa, maka sanggar pramuka tak akan pernah lepas dari salah satu penyebutannya. Sanggar mungil namun cukup asri dan penuh cerita. Ada banyak kejadian mistis bahkan penampakan yang kerap muncul disana, mulai dari sosok wanita, aroma wangi bunga melati sampai masakan yang sangat sedap hehehe…

Horor di sanggar ini biasanya dikaitkan juga dengan kamar mandi yang satu dinding dengan sanggar. Penampakan yang terjadi biasanya di kamar mandi ini dan didalam maupun luar sanggar. Wujudnya berupa sosok wanita berbaju putih dan berambut panjang.

Konon pernah suatu sore Pak Bon SMP Negeri 1 Prambon yang hendak memeriksa pintu kelas, melihat sosok wanita berbaju putih masuk ke kamar mandi samping sanggar pramuka. Karena waktu sudah cukup senja, mendekati maghrib, Pak Kebon curiga, ngapain wanita tersebut ke kamar mandi. Lantas buru-buru Pak Bon ke depan Kamar Mandi.

Sampai didepan kamar mandi, ia melihat semua pintu terbuka dan tidak ada sama sekali orang didalamnya. Padahal nyata-nyata ia melihat ada wanita berbaju putih masuk ke dalam kamar mandi. Begitu sadar, bahwa yang ia lihat tadi mungkin bukan manusia, pak Bon bilang bahwa sontak bulu kuduk berdiri dan rasa takut langsung menyergap.

Lalu kisah yang diceritakan dari Bu Peni, salah satu guru yang bertugas juga sebagai pembina UKS. Suatu sore  untuk sebuah keperluan beliau ke ruang UKS, dimana ruang UKS ini tempatnya di depan sanggar. Waktu keluar dari UKS, Bu Peni melihat ada sosok wanita berbaju putih berambut panjang sedang duduk di depan sanggar agak ketimur sedikit, namun karena posisi wanita ini agak membelakangi jadi Bu Peni tak sempat melihat raut wajahnya. Kala itu Bu Peni tak berpikir macam-macam, jadi rasanya seperti tak sadar, namun setelah beberapa waktu baru mengerti bila apa yang dilihatnya barusan adalah suatu penampakan dan segera bu Peni bergegas meninggalkan depan ruang UKS dengan perasaan takut.

Masih disekitar sanggar pula, sering tercium bau masakan yang sangat lezat, kadang soto bahkan kadang mie, hal ini di amini juga oleh Kakak Pembina pramuka dan senior lainnya. Padahal jelas-jelas sanggar sangat jauh dari dapur pemukiman karena letak sanggar dibagian tengah sisi utara sekolah, dimana belakang bangunannya adalah sawah berhektar-hektar. Lantas siapa yang memasak makanan?

Tim pramuka sendiri pernah secara iseng merekam sanggar pada suatu senja bertepatan waktu itu ada persiapan giat lomba penggalang jadi lembur sampai malam, dimana rekaman yang dilakukan lebih kurang hanya 20 menit menggunakan kamera poket. Selama perekaman, kamera di tinggal diatas meja kerja pembina kemudian ditinggal ke masjid. Sehabis sholat dan istirahat sejenak, kamera pun diambil. Dalam hasil rekaman yang diperoleh tidak terjadi penampakan apapun. Hanya saja, terlihat bahwa arah kamera berubah, dari awalnya diarahkan ke sudut barat tepat di depan pintu dalam sanggar, bisa bergeser sedikit ke kiri. Padahal tak ada apapun atau siapapun disanggar tersebut, pintu terkunci dan ruanganpun tak tersentuh angin kencang, maklum sanggar di tengah-tengah bagunan sekolah. Lalu siapa yang menggeser posisi kamera? Apakah mungkin ada kecoak yang lewat lalu menabrak kamera poket ini ? 😀 … entahlah.

Selain itu, ada lorong depan kelas barat sanggar pramuka ini yang kerap muncul penampakan sosok hitam dan wanita berbaju putih. Bila sore menjelang, kata banyak siswa lorong ini terasa aneh auranya, maka tak jarang teman-teman buru-buru pulang sambil berlari bila lewat lorong ini di sore yang sudah gelap apalagi mendung pekat.

Dahulu saat bu Tatik yang mengajar bahasa Inggris sekaligus pembina Kopsis masih bertugas di sekolah ini, beliau pernah cerita, bahwa pada suatu malam saat mengerjakan lembur dan pergi mengambil minuman ringan di Kopsis yang letaknya satu lorong dengan sanggar ini, beliau di hadang oleh sosok hitam tinggi besar. Hanya saja, sepertinya penampakan ini salah sasaran, bukannya takut, malah bu Tatik bilang “Yo nang kana ae ya, mbaturi aku nggarap sertifikasi” (Ya, disitu saja, temani saya mengerjakan sertifikasi)

Beberapa siswa dan guru yang kadang pulang telat dan kebetulan sendiri di sekolah, beberapa kali disamperin juga sama penampakan. Terlebih bagi guru atau karyawan baru yang pulang sore. Sepertinya mereka ingin mengenalkan diri kepada warga baru sekolah ini ya.

Bahkan pernah, seorang bapak Satpam yang baru berdinas dibuat lari lintang pukang gara-gara waktu hendak menyalakan lampu di toilet, mendadak di dalamnya ada sosok wanita berbaju putih dan berambut panjang berdiri tegak di depan pintu kamar mandi, persis kejadian di film-film horor hahaha…

Pengen kenalan dengan penampakan di sanggar pramuka? Sebelum melihat aslinya, tak ada salahnya bila kita saksikan dulu versi videonya ya meski sekedar rekaan hehehe. Berikut videonya…