Tanpa disadari, plastik telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup manusia. Di setiap sudut rumah, kita bisa dengan mudah menemukan benda yang terbuat dari plastik. Mulai dari botol minuman, kemasan makanan,barang elektronik hingga perlengkapan medis di rumah sakit pun terbuat dari plastik. Sejak kecil hingga dewasa, kita sering menyikat gigi dengan sikat gigi yang terbuat dari plastik. Bahkan sejak bayi, semua orang tua akan memberikan botol susu,piring,sendok,garpu,dan mainan yang terbuat dari plastik.

Plastik terbuat dari minyak bumi yang merupakan material terbanyak di muka bumi. Plastik jauh lebih hijau dibanding material lain,seperti logam dan kertas. Hal ini terbukti dari asal bahan mentahnya. Proses pembuatan biji plastik hingga proses daur ulangnya memerlukan energi dan air jauh lebih sedikit daripada meterial lainnya. Kebanyakan plastik beredar di masyarakat, seperti Polypropylene (PP), Polyethyelene (PE), dan Polyethylene Terelhtalate  (PET) tergolong dalam jenis termoplastik yang sangat mudah dapat didaur ulang.

Plastik didesain lebih ekonomis, tahan lama, dapat diproduksi secara massal, ringan, tahan gas dan uap air, serta mudah didaur ulang. Karena bernilai ekonomis,plastik bekas pakai justru bisa dijual kembali kepada para penadah atau bank sampah. Plastik bekas pakai dapat menambah lahan pekerjaan dan sumber penghasilan berkelanjutan.

Polusi yang mungkin ditinggalkan dari plastik berupa sampah padat yang dapat dikelola lebih lanjut untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Pengelolaan plastik yang bisa dilakukan adalah dengan mendaur ulang. Proses daur ulang plastik bisa dilakukan oleh siapa saja. Cara termudahnya dengan melakukan proses pemilahan dari skala rumahan. Masyarakat diharapkan dapat memisahkan pembuangan plastik bekas pakai dengan sampah lainnya sehingga memudahkan para kolektor untuk mengumpulkannya sebagai bahan baku daur ulang.

Sudah saatnya kita mengelola sampah plastik dengan cara yang tepat. Kita harus menjaga lingkungan dimulai dari diri sendiri, rumah kita, serta mengajak orang-orang di sekitar kita. Mari, gunakan plastik dengan lebih bijak, baik dalam jumlah yang digunakan maupun perlakuan setelah pemakaiannya.