Hati Yang Tidak Peduli

Saat kita menemui hati yang tidak peduli, tentu sangat menyakitkan untuk dirasakan, apalagi kita terlibat didalamnya. Bukan maksud kita untuk mengemis kepedulian, namun dalam sebuah hubungan entah formal atau tidak, disengaja atau tidak, sangat dibutuhkan keseimbangan antara dua arah, sehingga tercipta komunikasi dan kenyamanan bersama. Hanya saja hal ideal tak selamanya kita temui.

Kita sebagai manusia justru sering bersikap sebaliknya. alih-alih menjadi peduli justru kita menjadi abai. Ingatlah, saat kita bertemu dengan hal yang kita benci, padahal mungkin kita atau dia yang kita benci itu tak sengaja bertemu dalam waktu atau keadaan macam begitu. Lihat apa yang kita lakukan, suatu hal yang tak seharusnya kan kadang. Cuek, menghindar, memalingkan muka, dingin dan sebagainya.

Sungguh hati yang baik adalah hati yang bijaksana. Kebijaksanaan bisa diperoleh dari keluasan pengalaman. Pengalaman diperoleh dari panjangnya perjalanan, seringnya jatuh, seringnya melompat dan seringnya kita melawan badai hawa nafsu yang muncul dalam diri kita sendiri.

Janganlah memiliki hati yang tidak peduli. Apapun alasanya itu tidaklah baik. Peduli bukan berarti kita selalu mengawasi, memperhatikan atau lengket tanpa putus. Sewajarnya. Membuat ia merasa bahagia dan nyaman dengan sikap kita tanpa berlebihan adalah impact dari kepedulian kita yang sesuai. Namun bila ia kelihatan murung, sedih atau bahkan kecewa, maka sesungguhnya kepedulian kita tak sesuai. Bisa kurang bisa terlalu banyak.

Memahami sikap peduli pada diri kita perlu investasi waktu dan pengetahuan. Jangan alergi atau malas untuk melihat ini, sebab disinilah kualitas kemanusiaan kita diukur. Terlalu banyak sudah kita beralasan bahwa orang lainlah yang jahat sama kita, sehingga kita menghindarinya. Sangat sedikit kita menyalahkan diri sendiri kenapa kita bersikap jahat pada orang lain dengan tidak peduli hanya karena alasan kita tidak menyukainya.

Dunia ini memiliki sisi hitam dan putih. Kedua sisi itu masing-masing pun memuat nilai baik dan buruk tergantung bagaimana kita melihat sesuai luasnya wawasan kita. Saat kita memiliki wawasan sempit jangan menilai yang buruk sebagai buruk dulu, atau sebaiknya yang kelihatan baik sebagai kebaikan mutlak.

Lalu bagaimana?

Bersikaplah peduli. Dengan kepedulian maka kita bisa menilai sesuatu dengan lebih jelas. Bagaimana kita bisa menilai sesuatu dengan terang benderang bila belum-belum kita sudah memutuskan nilainya, padahal baru mengenal sebagian atau justru yang lain baru dari katanya atau melihat sisi luarnya saja. Wong kadang yang sudah peduli bertahun-tahun lamanya saja masih belum bisa menentukan bagaimana nilai suatu hal.

Bagaimana, bila sesuatu itu memang betul-betul buruk, masik kita tetap tak boleh mengabaikannya?

Justru saat suatu itu buruk maka ketika kita peduli, maka kita akan mendapatkan banyak manfaat dan keilmuan. Kita akan dituntut untuk menjadi orang kreatif dan memiliki kesabaran plus ketulusan ekstra tinggi. Upaya kita itu akan terbayar bukan semata dengan perubahan keburukan itu menjadi baik, lebih dari itu kita sedang berinvestasi wawasan untuk masa depan yang kita tak ketahui, apa kira-kira yang akan kita hadapi nanti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© 2024 universalscout.com - WordPress Theme by WPEnjoy