Menghilangkan rasa sombong bukan perkara yang mudah, hanya orang-orang yang telah kehilangan hal paling berharga dalam hidupnya yang mungkin bisa agak mudah untuk tidak sombong, sebab mereka larut dalam kesedihannya yang mendalam.

Sombong adalah rasa yang cenderung maju duluan ketika kita membuka mata dan bergerak kemana-mana. Bahkan meskipun kita ini tak punya apa-apa bukan berarti sombong tidak ada. Sangat banyak orang miskin, entah miskin ilmu, harta atau iman justru bersikap sangat sombongnya. Hal ini terjadi karena mereka berusaha bersembunyi dibalik kesombongan itu untuk menutupi betapa mereka ini sangat miskin. Nah ini yang miskin, bagaimana yang berlebih-lebih…

Oh, yang berlebih-lebih justru berlomba-lomba untuk sombong, Cuma karena mereka berlebih maka gak begitu kelihatan tuh sombongnya, masyarakat justru banyak yang mengekor dibalik kesombongannya, bagai ikan remora yang berkutat disekitar hiu.

Kesombongan memang dibenci, oleh siapapun.Tapi anehnya, orang-orang lo pada sibuk mengejar hardware dan software kesombongan, Cuma namanya bukan kesombongan melainkan.. penghasilan, prestasi, kelayakan hidup dan lain-lain.

Lah itu kan wajar?

Wajar bila apa yang ia lakukan tidak ditampak-tampakkan dengan maksud menunjukkan bahwa ia punya strata yang lebih tinggi dibanding kanan kirinya. Kenyataannya bukankah kebanyakan yang mengejar itu semua untuk membangun strata tersebut, alih-alih menjadikan apa yang dikejar sebagai kegiatan ibadah nan semata-mata ia lakukan untuk mendekat kepada Sang Maha Satu.

Lalu bagaimana lepas dari sombong dengan mudah?

Andai bisa amnesia hati dan pikiran dari sombong, pastilah akan ada jawaban yang mudah untuk ini. Sayangnya itu tak ada. Kita sendiri yang harus berjumpalitan agar tak takluk dalam kesombongan itu. Padahal kesombongan selalu menyerang kita kapan saja, dimana saja.. bahkan saat kita begitu rapuh

Hanya tidur yang bisa membuat kita mungkin terhindar dari sombong. Saat tidur kita begitu rapuh dan lemah. Sekuat apapun kita, saat tidur coba minta abadikan diri kita oleh teman atau saudara, lalu lihatlah diri ini sendiri bagaimana ketika tidur. Sesombong-sombongnya orang, saat tidur ia tak akan mampu apa-apa. Begitulah juga saat kesombongan ditelan oleh kematian. Disaat itulah, kesombongan akan hilang selamanya, tinggal pertanggungjawaban berat yang menanti di alam sana. Siapkah kamu menghadapi pertanyaan atas kesombonganmu di dunia ini?